Assalamualaikum Wr.Wb
Seperti biasanya setiap hari jumat kami selesai kuliah pukul
06.00pm. Namun untuk hari ini, kebetulan bertepatan ada event “sport festival”
yang biasanya diselenggarakan setiap tahun sekali dimusim semi oleh Myongji
College, maka kami diundang untuk menghadiri party oleh salah satu dosen kami
sebagai perayaan penutupan festival tersebut.
Tadinya kami hanya berencana pulang sejenak keasrama untuk menunaikan
shalat Ashar, namun setelah itu ternyata ada informasi menyusul bahwasanya
dalam party yang akan kami hadiri tersebut adalah acara makan dan minum
bersama. Tentunya hal tersebut mengurungkan niat kami untuk hadir keacara
tersebut, karena kami tau makanan dan minuman yang dimaksud tidak halal untuk
kami konsumsi ( haram untuk muslim ).
Saat itu pula kami seketika merubah rencana untuk mengunjungi salah
satu tempat yang sangat terkenal dan bersejarah di Korea Selatan, yaitu “Gyeongbokgung
Palace”.
Gyeongbokgung Palace atau Istana Gyeongbok adalah sebuah istana yang terletak di
sebelah utara kota Seoul (Gangbuk), Korea Selatan.
Istana ini termasuk dari 5 istana besar dan merupakan yang terbesar yang
dibangun oleh Dinasti Joseon.
Istana
Gyeongbok aslinya didirikan tahun 1394 oleh Jeong do jeon, seorang arsitek. Istana ini
hancur pada saat invasi Jepang ke Korea tahun 1592-1598 dan dibangun lagi selama tahun 1860-an
dengan 330 buah komplek bangunan dengan 5.792 kamar. Berdiri di wilayah seluas
410.000 meter persegi, Istana Gyeongbok adalah simbol keagungan kerajaan dan
rakyat Korea. Setelah pembunuhan Maharani
Myeongseong oleh mata-mata Jepang pada tahun 1895, Raja Gojong meninggalkan istana ini bersama
anggota keluarganya yang lain dan tidak akan pernah kembali.
Pada
tahun 1911, pemerintahan Jepang
yang sedang menjajah Korea menghancurkan semua bangunannya kecuali 10 bangunan
utama, dan membangun Bangunan Pemerintahan Utama Jepang untuk gubernur jenderal
Korea di depan Ruangan Tahta.
Bangunan
utama dari Istana Gyeongbok termasuk Geungjeongjeon, Ruangan Tahta Raja (yang
merupakan harta nasional Korea Selatan nomor 223) dan Paviliun Gyeonghoeru (harta nasional nomor 224) yang
memiliki kolam bunga teratai dan bertiangkan 48 buah tonggak granit.
Istana
Gyeongbok saat ini dibuka untuk umum dan Museum Nasional Rakyat Korea (National Folk Museum Of Korea) berdiri di
dalamnya.
Banyak
rakyat Korea yang berharap pemerintahnya dapat mengembalikan bentuk asli
istana. Berkat kerja keras arkeolog, 330 bangunan berhasil dibangun kembali.
Saat ini gerbang masuk istana (Gwanghwamun)
telah selesai direnovasi dan telah diresmikan oleh Presiden korea beberapa
minggu yang lalu.
Kebetulan pada tanggal
23-26 tempat ini dibuka untuk umum pada malam hari, sedangkan biasanya hanya
dibuka siang hari sebagai salah satu objek wisata. Maka kami tidak menyia-nyiakan
kesempatan untuk datang melihat keindahan suasana tempat ini pada malam hari. Meski
harus mengantri untuk membeli tiket kurang lebih 1 jam, dan juga rela
berdesak-desakkan diantara ratusan pengunjung malam ini.
Dan hasilnya cukup memuaskan, kami bisa menikmati keindahan “Gyeongbokgung
Palace atau
Istana Gyeongbok “ yang sangat indah pada malam
ini, tepatnya Jumat, 24 Mei 2013.
Semoga pengalaman yang saya
bagikan pada malam ini bisa menambah pengetahuan kita semua ^_^
Amiiin
Wassalam
0 comments:
Post a Comment