RSS

Penggalan Kisahku ^_^

Assalamualaikum wr.wrb…


Dulu keluar negeri itu tidak pernah terbayang olehku. Bagiku kalaupun itu terjadi, hanyalah sebatas mimpi. Apalagi basic saya adalah orang yang hampir separuh hidup tinggal disebuah kelurahan kecil, yang jauh dari kehidupan kota besar dan kecanggihan teknologi lainnya. Hanya berbekal rasa ingin selangkah lebih maju, saya memberanikan diri untuk meninggalkan kampung halaman tercinta, merantau ke kota Semarang, Jawa Tengah.


Meski sebelumnya banyak pro dan kontra dari orang disekitarku mengenai pilihanku, yang beberapa kata mereka yang masih kuingat yaitu  “untuk apa ke Semarang jauh-jauh, toh di daerah kita ini juga masih banyak kampus-kampus bagus”, “kamu itu perempuan, tidak perlu keluar jauh-jauh hanya untuk sekolah”, “ untuk apa jauh-jauh sekolah kesemarang ???  apalagi kampusnya hanya swasta, toh disini juga malah lebih bagus karena negeri”, “jurusan kamu nanti akreditasi apa??  kalo hanya sebatas C gak usah kesana” namun saat itu hatiku tetap tidak bergeming, niatku sudah bulat apalagi dukungan Bunda selalu menyertaiku “dimanapun kamu melanjutkan sekolan bunda akan tetap dukung asalkan kamu tidak melalaikan ibadahmu “ kata Bunda ^_^.


Berbekal rasa ingin tahu yang sangat besar dengan mengucap bismillah kumelangkahkan kaki, beranjak meninggalkan tanah kelahiranku, untuk menuntuk ilmu ke pulau Jawa.
Mungkin karena pada dasarnya saya adalah pribadi yang agak aktif, maka saya bukanlah orang yang kerjaannya hanya kekampus untuk kuliah lalu pulang kekosan. Melainkan saya selalu aktif mengikuti berbagai macam kegiatan dikampus, sampai seminar-seminar internasional. Nah dari sanalah mulai terbuka pikiranku untuk menatap dunia dari jendela yang lebih besar, bukan hanya sebatas televisi. Saya sangat tertarik dengan orang asing, terkadang saat bertemu mereka saya tak segan mengajak berbicara, meskipun bahasa inggris saya masih asal-asalan.

Setelah itu saya mulai punya mimpi ingin keluar negeri, tapi saya tidak pernah tau bagaimana caranya. Dan Alhamdulillah saat menginjak semester kedua di universitas, ternyata difakultas saya ada program pertukaran pelajar  ke Myongji College, Korea Selatan. Sontak saya sangat senang melihat judul pamphlet yang tertempel dimeja lobi fakultas saya tersebut, namun setelah saya lanjut membanca isi pamphlet tersebut, sungguh sangat miris sekali. Dalam hati kecil saya berbisik, mungkin belum rezeki. Tau kenapa ?? karena persyaratan keberangkatannya adalah “Mahasiswa minimal semester 3, IPK 3.5, hasil test TOEFL minimal 450, dan bisa berbahasa Korea”.

Namun setelah itu disela-sela waktu mengajarnya dosen kalkulus kami yang Alhamdulillah saat ini telah menjadi Dekan FTI yang merupakan fakultas saya sendiri, kembali menjelaskan mengenai hal tersebut, dan Beliau memotivasi kami untuk mencoba, karena kata Beliau keberangkatan tersebut saat kami telah semester tiga, dan masalah bahasa serta TOEFL sebelumnya akan ada bimbingan dan kembali diseleksi sebelum berangkat.
Hal tersebut setidaknya sempat membuatku tersenyum, teman-teman tau tidak ?? saat itu saya tetap merasa saya tidak mungkin bisa lolos dalam seleksi itu, karena dalam hal bahasa asing saya bahkan tidak memiliki kemampuan apa-apa. Tapi saya tetap ikut mendaftar dalam tes tersebut. Tau kenapa ??? karena  saya ingin mendapat bimbingan bahasa Inggris dan Korea secara gratis. Wkwkwwk. Pikiran saya toh nanti kalau saya sudah bisa bahasanya, semoga ada kesempatan yang sama dan saya akan lebih percaya diri untuk ikut kegiatan serupa.

Namun nasib berkata lain, setelah beberapa kali diadakan seleksi dan bimbingan, serta meskipun sempat saya tidak lulus, dan mengulang bimbingan lagi, hasilnya Alhamdulillah, saat ini saya sudah melanjutkan study untuk semester empat di negeri Gingseng dan K-POP ini. Syukur bercampur haru selalu melekat dibatin saya, bahwasanya hanya tekad dan kehendak Allah SWT yang mampu mengantar saya hingga kaki saya dapat berpijak ditempat ini.

Saat masak bareng wali dosen tersayang ^_^

Saya berharap sepenggal kisah hidup saya ini bisa menjadi pelajaran dan pembakar motivasi untuk yang lain."Cobalah berjalan lebih beberapa langkah dari biasanya, coba ikuti mimpi meski itu dipandang tidak real oleh yang lain. Karena yang menentukan keberhasilanmu kelak bukan orang lain melainkan dirimu sendiri. Dan orang lain hanya akan memandang kamu setelah engkau sukses menorehkan prestasi”.

Dari Anas bin Malik Radhiallahu 'Anhu, bahwa Rasulullah SAW berssabda :

اطلبوا العلم ولو بالصين ، فإن طلب العلم فريضة على كل مسلم


"Tuntutlah ilmu walau kenegeri Cina,  sesungguhnya menuntut ilmu adalah kewajiban atas setiap muslim."

Semangat terus saudara saudariku, teruslah berjuang menuntut ilmu dimanapun itu. 



Wassalam.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Adikku sayang yang dicintai Allah SWT


Adikku tersayang.....
Tepat hari ini usiamu bertambah

Tentu saja engkau bukan adik kecilku yang dulu lagi
Kini engkau telah berubah semakin dewasa
Menjadi sosok baru yang insyaallah makin dicintai Allah SWT.

Tebarkanlah cintamu kepada sesama karena Allah SWT
Dan teruslah belajar untuk menjemput masa depanmu
Berpikir dan bermimpilah menjadi sosok yang besar namun tetap rendah hati
Karena jadi siapapun engkau nantinya
Semua berawal dari apa yang engkau pikirkan.

Adikku sayang......
Jangan pernah takut mencobal hal baru
Selama nuranimu masih berkata itu benar
Dan selama engkau belum berpaling dari jalan-Nya
Karena segala sesuatu yang terjadi
Semua bergantung pada usaha dan doamu serta Kehendak-Nya
Sungguh aku mencintaimu karena Allahh SWT

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

“Gyeongbokgung Palace"


Assalamualaikum Wr.Wb
Seperti biasanya setiap hari jumat kami selesai kuliah pukul 06.00pm. Namun untuk hari ini, kebetulan bertepatan ada event “sport festival” yang biasanya diselenggarakan setiap tahun sekali dimusim semi oleh Myongji College, maka kami diundang untuk menghadiri party oleh salah satu dosen kami sebagai perayaan penutupan festival tersebut.
Tadinya kami hanya berencana  pulang sejenak keasrama untuk menunaikan shalat Ashar, namun setelah itu ternyata ada informasi menyusul bahwasanya dalam party yang akan kami hadiri tersebut adalah acara makan dan minum bersama. Tentunya hal tersebut mengurungkan niat kami untuk hadir keacara tersebut, karena kami tau makanan dan minuman yang dimaksud tidak halal untuk kami konsumsi ( haram untuk muslim ).
Saat itu pula kami seketika merubah rencana untuk mengunjungi salah satu tempat yang sangat terkenal dan bersejarah di Korea Selatan, yaitu “Gyeongbokgung Palace”.


Gyeongbokgung Palace atau Istana Gyeongbok adalah sebuah istana yang terletak di sebelah utara kota Seoul (Gangbuk), Korea Selatan. Istana ini termasuk dari 5 istana besar dan merupakan yang terbesar yang dibangun oleh Dinasti Joseon.
Istana Gyeongbok aslinya didirikan tahun 1394 oleh Jeong do jeon, seorang arsitek. Istana ini hancur pada saat invasi Jepang ke Korea tahun 1592-1598 dan dibangun lagi selama tahun 1860-an dengan 330 buah komplek bangunan dengan 5.792 kamar. Berdiri di wilayah seluas 410.000 meter persegi, Istana Gyeongbok adalah simbol keagungan kerajaan dan rakyat Korea. Setelah pembunuhan Maharani Myeongseong oleh  mata-mata Jepang  pada  tahun 1895, Raja Gojong meninggalkan istana ini bersama anggota keluarganya yang lain dan tidak akan pernah kembali.
Pada tahun 1911, pemerintahan Jepang yang sedang menjajah Korea menghancurkan semua bangunannya kecuali 10 bangunan utama, dan membangun Bangunan Pemerintahan Utama Jepang untuk gubernur jenderal Korea di depan Ruangan Tahta.
Bangunan utama dari Istana Gyeongbok termasuk Geungjeongjeon, Ruangan Tahta Raja (yang merupakan harta nasional Korea Selatan nomor 223) dan Paviliun Gyeonghoeru (harta nasional nomor 224) yang memiliki kolam bunga teratai dan bertiangkan 48 buah tonggak granit.
Istana Gyeongbok saat ini dibuka untuk umum dan Museum Nasional Rakyat Korea (National Folk Museum Of Korea) berdiri di dalamnya.
Banyak rakyat Korea yang berharap pemerintahnya dapat mengembalikan bentuk asli istana. Berkat kerja keras arkeolog, 330 bangunan berhasil dibangun kembali. Saat ini gerbang masuk istana (Gwanghwamun) telah selesai direnovasi dan telah diresmikan oleh Presiden korea beberapa minggu yang lalu.


Kebetulan pada tanggal 23-26 tempat ini dibuka untuk umum pada malam hari, sedangkan biasanya hanya dibuka siang hari sebagai salah satu objek wisata. Maka kami tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk datang melihat keindahan suasana tempat ini pada malam hari. Meski harus mengantri untuk membeli tiket kurang lebih 1 jam, dan juga rela berdesak-desakkan diantara ratusan pengunjung malam ini.


Dan hasilnya cukup memuaskan, kami bisa menikmati keindahan “Gyeongbokgung Palace atau Istana Gyeongbok “ yang sangat indah pada malam ini, tepatnya Jumat, 24 Mei 2013.


Semoga pengalaman yang saya bagikan pada malam ini bisa menambah pengetahuan kita semua ^_^
Amiiin
Wassalam

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Seodaemun Prison History Hall


Bissmillahirahmanirrahim..
Assalamualaikum Wr. Wb_

Salam hangat untuk saudara/i_ku dimanapun berada ^_^ Malam ini saya ingin kembali share pengalaman yang saya lalui hari ini. Seperti biasa setiap hari rabu ada jadwal tutoring (pengenalan budaya Korea kepada mahasiswa asing) dikelas saya. Dan seperti biasanya pula kami sering mengunjungi tempat-tempat bersejarah di Seoul, Korea Selatan. Dengan bimbingan tiga orang tutor yang selama ini menjadi tutor kami, kami diajak menuju Museum penjarah pejuang Korea pada zaman penjajahan Jepang.



Tempat ini disebut “Soedaemun Prison History Hall” yang awalnya pada tahun 1908 dinamai “Gyeongseong Gamok (Prison)” , kemudian pada tahun 1912 dirubah menjadi “ Soedaemun Gamok (Prison)” lalu pada tahun 1923 menjadi “Soedaemun Hyeongmuso (Prison)”, pada tahun 1945 menjadi “Seoul Hyeongmuso (Prison)” dan kemudian pada tahun 1961 menjadi “ Seoul Gyodoso ( Correctional Facilities)”, dan yang terakhir pada tahun 1967 menjadi “Seoul Guchiso (Jail)”. Tempat ini kurang lebih sekitar enam kali berganti nama.



Soedaemun Prison History Hall tetap dipelihara dan dijaga hingga generasi saat ini sebagai bentuk penghargaan kepada para pahlawan korea yang telah memperjuangkan kemerdekaan dan demokrasi di Korea Selatan. Dan untuk mengenang arwah para pahlawan yang rela mati dan disiksa para penjajah Jepang dalam jeruji besi tanpa listrik dan toilet tersebut.  Selain itu juga sebagai sarana belajar para generasi muda mengenai sejarah bangsanya. Suasana didalam museum pun didesain persis seperti awalnya, dimana setiap tempat dilengkapi dengan patung-patung manusia yang menggambarkan keadaan yang terjadi ditempat itu. Berbagai macam bentuk penyiksaan Jepang seolah tampak nyata ditempat tersebut. Apalagi tempat ini masih dilengkapi dengan beberapa foto, alat-alat untuk menyiksa tawanan, bahkan video yang diputar ditiap sudut museum yang menayangkan kesaksian-kesaksian dari para pejuang yang masih hidup.

Museum ini dibangun ditanah lapang yang cukup luas, karena terdiri dari beberapa bangunan yang cukup besar, diantaranya :

1. Exhibition Hall (Ruag Pameran)
 Di dalam gedung 2 lantai ini, di tempatkan sebagai ruangan yang memamerkan sisa-sisa dari berbagai peralatan maupun sejarah dari kisah-kisah para pejuang, selain itu juga gedung ini dilengkapi dengan ratusan bahkan mungkin ribuan foto para pejuang yang menjadi narapidana dalam penjarah. Dan juga gedung ini dilengkapi dengan ruang teater yang mengisahkan sejarah perjuangan para aktifis kemerdekaan tersebut.



2. Central Prison Building (Gedung Pusat Penjara)
Tempat ini menjadi tempat kontrol utama dari semua kegiatan yang ada diseluruh bagian penjara. Saat ini menjadi tempat pameran baju-baju para narapidana dan foto-foto kondisi para nara pidana.

3. Prison Building
Gedung ini sepenuhnya merupakan penjara yang berjejer panjang yang hanya dibelah oleh satu jalan yang menjadi lorong dari penjara tersebut.



4. Engineering Work Building
Digedung ini ditampilkan beberapa video kekerasan penjajah Jepang terhadap para pejuang.

5. Reverence monument
Monumen ini dibangun untuk mengenang arwah para pahlawan. Saat melintasi monument ini saya melihat banyak bunga berwarna putih yang diletakan didepan monument tersebut, mungkin saja itu merupakan salah satu bentuk penghargaan dari para pengunjung lainnya kepada para pejuang.

6. Execution Building
Bangunan ini merupakan tempat eksekusi para nara pidana yang dihukum gantung di depan para penjajah jepang.

7. Corpse Removal exit
Setelah proses eksekusi tempat ini menjadi jalan rahasia bagi para penjajah Jepang untuk membuang mayat-mayat para pejuang.

8. Gyeokbyeokjang
Ini agalah salah satu fasilitas yang dibangun oleh penjajah sebagai sarana olah raga disekitar penjara.

9. Women’s Prison
Bangunan ini merupakan penjara khusus wanita. Yang mana dalam bangunan ini terdapat beberapa ruang bawah tanah yang menjadi tempat untuk memenjarakan wanita.

10. Cook House
Gedung ini dibangun sebagai ruang memasak dan makan untuk para penjajah. Namun saat ini gedung tersebut digunakan sebagai museum shoop.

Nah itulah tadi serentetan informasi yang mampu saya kumpulkan saat perjalanan hari ini, semoga bermanfaat dan menjadi sedikit tambahan informasi untuk kita semua.
Amin ^_^

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

“SEOUL FRIENDSHIP FAIR 2013”

Asalamualaikum wr.wb.

Kemarin, tepatnya Sabtu, 4 Mei 2012, kota Seoul diramaikan oleh salah satu kegiatan yang melibatkan beberapa negara di Asia tenggara dan sekitarnya untuk ikut berpartisipasi. Adapun kegiatan tersebut yaitu “Seoul Friendship Fair 2013”.  Acara tersebut sangat ramai dikunjungi oleh berbagai wisatawan baik lokal maupun internasional. Berbagai pameran digelar, seperti pameran makanan, dan pameran budaya, salah satunya seni tari.

Dalam acara yang digelar selama 2 hari berturut-turut ini, tentunya Indonesia tidak melewatkan kesempatan baik ini untuk memperkenalkan budaya Indonesia. Dalam kesempatan ini Kedutaan Besar Republik Indonesia di Seoul, Korea Selatan (KBRI-Seoul) juga menggelar stand untuk memamerkan makanan tradisional Indonesia, dan mempersembahkan dua buah tarian tradisional Indonesia yang ditampilkan oleh para penari dari Kelompok Tari Tradisional Indonesia (KTTI), dan ada juga beberapa penari yang diundang langsung dari Jakarta, selain itu Indonesia juga menampilkan group band ciliknya, yang sempat menyumbangkan 4 buah lagi dalam acara tersebut.
Saya merasa sangat beruntung bergabung dengan tim KTTI KBRI-Seoul, sehingga bisa ikut menampilkan sebuah tari tradisional dari Kalimantan Barat yaitu Tari Bambu, dan menjadi hal yang sangat menakjubkan bagi saya untuk yang pertama kalinya tampil dihadapan banyak penonton yang berasal dari berbagai negara. Mereka sangat menikmati tari yang kami sugukan meski hanya berdurasi kurang lebih skitar 6 menit. Setelah perform saya pikir tugas kami selesai, nyatanya tidak. Setelah menari banyak wisatawan asing yang mendekat kepada kami dan bertanya “where u come from ?”, setiap kali di jawab Indonesia, mereka langsung mengajak foto bareng. Sungguh hal yang sangat luar biasa diajak foto oleh banyak turis  dari berbagai Negara. (berasa jadi artis sehari…wkwkwkwk).  
Selain diajak foto dan kami harus menjawab banyak pertanyaan dari mereka yang ingin tau tentang Indonesia, ternyata ada reporter TV lokal yang sedikit mengambil gambar dan menginterview kami, lalu meminta kami menampilkan sedikit tarian kami. Kemudian Saya dan Aidyta bergabung dengan teman-teman Unissula lainnya yang sudah meluangkan waktunya untuk datang menonton penampilan kami, meskipun mereka datang terlambat ^_^. Setelah itu kami foto bersama.          
Sungguh hari yang sangat melelahkan namun menyenangkan^^
Wassalam_

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Minggu Pertama di Korea


Assalamualaikum wr.wb.


Saya ingin share pengalaman selama kurang lebih sudah sepuluh hari kami  berada di Korea Selatan tepatnya dikota Seoul kepada teman-teman di Unissula dan yang lainnya.
Kemarin tepat tanggal 27 Februari 2013 kami dilepas oleh dekan Fti Unissula, Ibu Hj Sri Arttini dan kemudian diantar ke bandara Ahmad Yani, Semarang dengan menggunakan bis Unissula, kami berangkat ditemani oleh Mr. Kurniawan, Miss Muna, dan Pak Bustanul. Sedikit haru menyesak didada kami karena harus meninggalkan Orang tua kami, keluarga besar Unissula, teman-teman dan tanah air tercinta kami untuk merantau ke negeri gingseng untuk menuntut ilmu. Kemudian dengan pesawat Lion Air kami menyusuri langit Semarang menuju kota metropolitan. Setelah sekitar 2 jam penerbangan kami sampai dibandara Internasional Soekarno Hatta, Jakarta. Kami transit beberapa jam hingga pukul 18.30pm kami berangkat lagi menuju Kuala lumpur, Malaysia sebagai tempat transit terakhir.
Kemudian menuju bandara Internasional Incheon, Korea Selatan. Hari itu kami landing tepat pukul 08.30am waktu setempat. Untuk pertama kalinya kami menginjakan kaki dinegeri gingseng ini.
 Dengan menghirup udara dingin yang tentunya jauh berbeda dengan Indonesia, apalagi saat itu masih masa peralihan musim salju kemusim semi. Jaket tebalpun membungkus tubuh kami, bahkan saat berbicarapun uap mengepul keluar dari mulut kami, sungguh pemandangan yang jauh berbeda dari tanah air. Perasaan kami mulai berkecamuk, ini bukan mimpi tapi kami benar-benar membuktikannya bahwa kami telah berada dinegeri K-POP,, ^_^
Kemudian saat dibandara kami dijemput oleh Miss Min yang merupakan salah satu staff di Myongji College dan digiring menuju kampus yang akan menjadi rumah kedua kami setelah Unissula yaitu Myongji College. Kami diantar ke dormitory masing-masing.
Tentunya tak jauh berbeda dengan Unissula, dorm untuk anak perempuan dibedakan dengan dorm anak laki-laki.
Lalu untuk para Pembina kami Mr. Kurniawan, Miss Muna dan Pak Bustanul diantar ke Guest House. Dan kemudian kami diajak makan siang bersama di kantin kampus ditemani oleh beberapa dosen dan staff di myongji. Menjadi pemandangan baru untuk kami yang duduk bersama dimeja yang cukup besar dan kemudian dipenuhi oleh berbagai jenis makanan korea.
  Setelah hari pertama kami mulai belajar survive sendiri, meski kadang-kadang kami masih selalu meminta banyak bantuan dari para Pembina kami, miss min, dan salah satu dosen dimyogji yang juga sangat baik selalu membantu kami. Dan beruntungnya setelah 2 hari kami dikorea kami mendapat teman-teman baru yang sangat baik mereka berasal dari Vietnam namanya Luan, Fung, Ahn dan lainnya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu namanya. Mereka selalu membantu kami bahkan tak jarang menjadi free tour guide untuk kami.
Selama beberapa hari dikorea menjadi moment-momet terindah untuk kami, sekedar untuk berjalan-jalan mengintari myongji dan sekitarnya.
Tepat hari senin, 4 Maret 2013 kami mengikuti opening ceremony dari student exchange Unissula-Myongji yang juga dihadiri langsung oleh president unissula, bapak Prof. Dr. Laode M. Kamaludin M.Sc, M.Eng. Dalam kesempatan ini juga kami dikenalkan langsung dengan para pengajar kami.
 Dan setelah itu kami diajak tour seputar kampus, diperlihatkan kelas-kelas yang akan kami tempati dan semuanya menggunakan system computer yang canggih, lalu kemudian perpustakaan, bioskop kampus, dan masih banyak lagi.
Setelah itu giliran Pak Rektor yang kami ajak tour ke dorm kami untuk melihat-lihat tempat tinggal kami, dan alangkah bahagianya kami saat itu Prof. La Ode menyempatkan diri untuk meluangkan waktu memberikan motifasi-motifasi yang insyaallah senantiasa membakar semangat kami untuk terus giat bersaing dengan mahasiswa lokal untuk menjadi yang terbaik.
Next day kami yang menyempatkan diri ditemani oleh teman-teman dari Vietnam  ke Itaewon untuk mengunjungi Prof. La Ode ke hotel IP Boutique yang menjadi tempat persinggahan Beliau.
Hingga waktu maghrib tiba kami menyempatkan diri kepemukiman Muslim dikorea dan Alhamdulillah kami menemukan masjid dan menyempatkan diri shalat maghrib disana. Subhanallah…
  Setelah itu barulah kami mulai melakoni kegiatan kami yang sebenarnya yaitu mulai kuliah.
Dihari pertama masuk kami sempat salah masuk ruangan karena terjadi perubahan schedule, tapi hal itu tidak sedikitpun membuyarkan semangat belajar kami. Sempat kami mengalami kesulitan karena ada mata kuliah yang benar-benar full 100% dosennya mengajar menggunakan bahasa korea,  tapi hal itu lagi-lagi tidak menyulutkan semangat kami
karena kami anggap sebagai salah satu dorongan untuk terus berusaha memahami bahasa lokal, yaitu 한국어=bahasa Korea. Dan Alhamdulillah kelas lain menggunakan full bahasa Inggris dan sebagian di mix antara bahasa Korea dan Inggris. Sejauh ini kami tidak terlalu mengalami masalah. Dan Alhamdulillah semua dosen pengajar kami dapat mengerti keadaan kami, dan lebih beruntungnya kami mendapat dosen wali yang sangat baik, beliau bernama Prof. Jin, dan insyaallah minggu ini kami akan ditraktir makan siang bersama. ^_^
Sekian apa yang dapat saya share semoga bisa bermanfaat dan memotivasi teman-teman untuk belajar lebih giat lagi dan bisa go internasional….

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Hujan itu Indah


Assalamualaikum Wr. Wb.
Malam ini tepatnya Sabtu, 18 Mei 2013, kota Seoul diguyur hujan. Ternyata memang sebelumnya pemerintah setempat sudah mengeluarkan pengumuman mengenai ramalan cuaca hari ini, dan karena malas mencari informasi tersebut sayapun keluar tanpa membawa persiapan sebelumnya (payung), sebab sepengetahuan saya sore harinya sebelum ke KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) cuaca masih dalam keadaan baik-baik saja.
Namun setelah selesai latihan menari, yang mana seperti biasanya setiap hari sabtu, seminggu sekali anggota KTTI (Kelompok Tari Tradisional Indonesia)-KBRI Seoul mempunyai jadwal latihan tari, hujan deras tepat mengguyur kota yang merupakan ibu kota dari Negara yang dijuluki sebagai negeri gingseng ini. Kebingungan pun sempat membesit dibenak saya, bagaimana caranya akan pulang dalam kondisi hujan deras seperti ini, karena jarak KBRI sendiri dengan stasion subway kurang lebih sekitar 100m.
Dan syukur Alhamdulillah ternyata teman-teman tari saya yang lain sudah mengetahui prediksi hujan sebelumnya, jadi otomatis mereka membawa payung. Yah jadinya bisa nebeng deh sampe kestasiun subwaynya ^_^.
Setidaknya itu bisa menjadi salah satu pelajaran penting untuk saya malam ini. Jadi sebelum beraktivitas saya sudah harus mengecek prediksi cuaca terlebih dahulu, agar tidak kehujanan lagi nantinya.
Setelah itu untuk pulang keasrama saya masih harus melanjutkan perjalanan menggunakan subway dari statiun Setgang hingga stasiun sejol. Kemudian dilanjutkan dengan naik bus. Sempat menunggu beberapa menit sebelum bus sampai ke pemberhentian, saya sempat sedikit tertegun saat menoleh ketaman, ternyata masih ada beberapa orang yang rela melakukan aktivitas olah raga seperti jalan dan lari dalam keadaan hujan deras seperti ini, ini sedikit menjadi pemandangan yang unik untuk saya. Dibawah derasnya rintik hujan, dengan sebuah payung saja, orang tersebut masih tetap mau melanjutkan aktivitasnya. Memang menjadi hal yang biasa berolah raga ditempat itu pada saat siang dan malam hari. Namun tidak dalam keadaan hujan bagiku.
Hal ini menjadi pelajaran berharga yang kedua untukku malam ini. Ternyata hujan bukanlah hal yang membatasi aktivitas. Kita bisa beraktivitas seperti biasa, bahkan dalam keadaan hujan sekaligus ^_^.
Hal tersebut juga sedikit membuatku malu, yang kerap menyia-nyiakan waktu begitu saja saat hujan. Dan rela mengcancel segala aktivitas hanya karena alasan hujan, lalu lebih suka meringkuk dibawah  pelukan selimut. 
Semoga pengalamanku malam ini bisa sedikit bermanfaat utuk teman-teman dan tentunya untukku juga. Agar tidak mengulang kesalahan yang sama lagi karena sesungguhnya hujan itu indah.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS