Menatap lembut tetesan bulir-bulir hujan bak permata yang membasahi kaca bus yang kutumpangi malam ini.
Menyusuri kota Seoul dengan gemerlapan cahaya lampu dan gedung-gedung pencakar langitnya yang tampak teduh ketika terkena percikan hujan dipertengahan malam.
Menyusuri kota Seoul dengan gemerlapan cahaya lampu dan gedung-gedung pencakar langitnya yang tampak teduh ketika terkena percikan hujan dipertengahan malam.
Sepanjang perjalanan bus melaju diiringi musik klasik yang berbahasa Korea.
Sembari jemari mungilku terus menari diatas screen keyboard ponselku, seketika pikiranku terbang jauh membahana kealam khayalku.
Kurang lebih sekitar setengah abad yang lalu, negara bekas jajahan Inggris ini mulai menyulap dirinya perlahan menjadi negara maju, tanpa melupakan identitas dirinya..
Kagum melihat kegigihan masyarakat dan pemerintah yang tetap melestarikan nilai-nilai budayanya melalui pelestarian berbagai jenis situs dan festival yang selalu diadakan secara berkesinambungan.
Andai masyarakat negeriku juga sesejahtera ini..Bukan ingin menyesali yang telah terjadi, hanya ingin terus bersyukur atas nikmat Tuhan yang telah dilimpahkan untukku.
Memberiku waktu dan kesempatan belajar dinegara ini, menimbah ilmu sebanyak-banyaknya.Dan insyaallah dengan izinNya pula akan kubaktikan untuk negeriku.
Masih dibawah tetesan hujan ketika turun dari bis menuju asrama, tentu saja aku sudah tak lagi bercengkrama dengan khayalan.
Membiarkan ragaku basah dan asyik menikmati hujan, sembari melepaskan segala penatku, bibirku terus melantunkan permintaan-permintaan kecil pada Rabbku.
"Dibawah langit yang berbeda ini ya Rabb, dengan rahmatmu yang masih terus bernyanyi melalui tetesannya, Jadikanlah aku dengan segala kekuranganku ini menjadi manusia yang bermanfaat kelak. Tuntun langkahku dijalanMu".
-Amin-
0 comments:
Post a Comment